11 Nov 2015

Penguasaan Sosiologi Pendidikan Dalam Mengembangkan Profesionalisme Tenaga Pendidik

Pengertian Sosiologi Pendidikan
Ditinjau dari segi etimologi, istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu sosiologi dan pendidikan maka sepintas saja telah jelas bahwa didalam sosiologi pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-aspek sosiologi didalam pendidikan.
Menurut Moh. Padil triyo Supriyatno, beliau menyimpulkan bahwa yang dinamakan sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.
Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sosiology” dikatakan bahwa: sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.

Pengertian Tenaga Pendidik
Pendidik adalah bapak rohani (spiritual father) bagi anak didik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu pembinaan akhlak mulia, dan meluruskannya. Oleh karena itu, pendidik mempunyai kedudukan yang tinggi sebagaimana yang dilukiskan dalam hadits Nabi Muhammad saw. bahwa : "Tinta seorang ilmuwan (ulama) lebih berharga ketimbang darah seorang syuhada". Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Pendidik merupkan hal yang paling penting dalam sebuah lembaga pendidikan, karena dialah yang menjadi motor penggerak dan perubahan,  bahkan bukan hanya sebagai agen perubahan (agent of change) tapi juga sebagai orang yang mendidik, mengarahkan, membimbing, dan mengevaluasi para peserta didiknya sehingga ia mampu mencapai tujuan yang diinginkannya.

Ciri-ciri Sosiologi Pendidikan
Sosiologi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sosiologi umum yang menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum, dan sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum yang menyelidiki aspek kehidupan sosio-kultural secara mendalam, salah satunya adalah sosiologi pendidikan. Sosiologi juga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • empiris : bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di lapangan.
  • teoretis : merupakan peningkatan fase penciptaan, bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda.
  • komulatif : berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik.
  • nonetis : menceritakan apa adanya, tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk.
Dimensi/ Aspek Kompetensi Tenaga Pendidik
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat dari :
  1. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar
  2. Merencanakan pengorganisasian bahan-bahan pengajaran
  3. Merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar
  4. Merencanakan pengelolaan kelas
  5. Merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran
  6. Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
  7. Kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar
Melaksanakan proses belajar mengajar merupakan tahap pelaksanaan program yang telah disusun. Dalam kegiatan ini kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan belajar mengajar dicukupkan, apakah metodenya diubah, apakah kegiatan yang lalu perlu diulang, manakala siswa belum dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Pada tahap ini disamping pengetahuan teori belajar mengajar, pengetahuan tentang siswa, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan  teknik belajar, misalnya: prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, dan keterampilan menilai hasil belajar siswa.

Kemampuan Melakukan Penilaian
Evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya manusia, evaluasi yang baik akan menyebarkan pemahaman dan perbaikan pendidikan, sedangkan evaluasi yang salah akan merugikan pendidikan. Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga tindak lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan dilaksanakan. Dengan demikian, melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan bagian tugas guru yang harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa.

Kompetensi Kepribadian
Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik.

Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial. kompetensi sosial mengharuskan guru memiliki kemampuan komunikasi sosial baik dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha, bahkan dengan anggota masyarakat.

Kompetensi Profesional
mengemukakan kompetensi profesional mengharuskan guru memiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang subject matter (bidang studi)  yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi yaitu menguasai konsep teoretik, maupun memilih metode yang tepat dan mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Kompetensi profesional guru tercermin dari indikator :
  1. Kemampuan penguasaan materi pelajaran.
  2. Kemampuan penelitian dan penyusunan karya ilmiah.
  3. Kemampuan pengembangan profesi.
  4. Pemahaman terhadap wawasan dan landasan pendidikan
Contoh kasus di Lingkungan Lembaga Pendidikan yang Berkaitan dengan Sosiologi Pendidikan
Berikut ini beberapa contoh kasus yang berhubungan dengan Sosiologi Pendidikan:
Pentingnya peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik pelajar
Dewasa ini marak terjadi kasus-kasus perilaku para pelajar yang anarkis. Padahal tugas pelajar yang utama adalah belajar agar kelak dapat menjadi pribadi yang membanggakan dan dapat memajukan. Tetapi pada kenyataannya tawuran pelajar semakin marak. Banyak korban jiwa berjatuhan mulai dari pelaku itu sendiri sampai orang yang tidak tahu apa-apa. Oleh sebab itu orang tua dan lembaga pendidikan seharus nya lebih memperkatat pengawasan mereka terhadap anak dan anak didik mereka.

Tawuran Pelajar
Tawuran pelajar marak terjadi karena kurangnya pengawasan dan bimbingan baik dari keluarga maupun dari lembaga pendidikan. Hal ini juga tidak ada wadah yang menarik mereka untuk menampung bakat mereka.

Bagaimana Sosiologi Pendidikan membantu Tenaga Pendidik membantu Memecahkan Persoalan Pembelajaran
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bdari kasus-kasus yang ada bahwa butuh peran sosiologi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Salah satu tujuan Sosiologi pendidikan yaitu membantu menentukan tujuan pendidikan. Dinamika tujuan pendidikan nasional terletak pada keterkaitanya dengan GBHN, yang tiap 5 (lima) tahun sekali ditetapkan dalam Sidang Umum MPR, dan disesuaikan dengan era pembangunan yang ditempuh, serta kebutuhan masyarakat dan kebutuhan manusia.

Menurut E. G Payne, sosiologi pendidikan bertujuan utama memberi kepada guru- guru (termasuk para peneliti dan siapa pun yang terkait dalam bidang pendidikan) latihan – latihan yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah pendidikan. Seperti sosiologi yang digunakan untuk meningkatkan teknik mengajar yaitu metode sosiodrama, bermain peranan (role playing) dan sebagainya.dengan demikian sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para pendidik, selain berharga untuk mengalisis pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan antara manusia di sekolah serta struktur masyarakat. Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah – masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga hal – hal pokok lain, seperti tujuan pendidikan, bahan kurikulum, strategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya. Sosiologi pendidikan ialah analisis ilmiah atas proses sosial dan pola- pola sosial yang terdapat dalam sistem pendidikan.

Simpulan
Sosiologi Pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.
Dimensi/Aspek Kompetensi Guru diantaranya:
  • kompetensi pedagogik
  • kompetensi kepribadian
  • kompetensi sosial
  • kompetensi profesional.
Sosiologi Pendidikan dapat membantu Guru dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan baik guru dengan peserta didik, guru dengan guru, guru dengan wali peserta didik.

Saran
Guru dan murid secara bersama-sama sebagai subyek dalam proses belajar. Proses belajar menjadi proses pencarian bersama. Proses itu dalam kelas dilaksanakan dengan suasana menyenangkan dan saling membutuhkan. Untuk mencapai kondisi pembelajaran seperti itu, membutuhkan adanya gerakan pembaharuan pembelajaran. Dari pembelajaran tradisional statis/monoton ke pembelajaran aktif-kreatif dan menyenangkan.

Makalah Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan. Dosen Pengampu: Dr.H.Thomas Widodo

Daftar Pustaka :
  1. Ahmadi, Abu, sosiologi pendidikan,cet. II, Jakarta: RINEKA CIPTA, 2007
  2. UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2
  3. UU No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1)
  4. Gunawan, Ary H. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Download Makalah  DISINI

Share this

0 Comment to "Penguasaan Sosiologi Pendidikan Dalam Mengembangkan Profesionalisme Tenaga Pendidik"

Posting Komentar